Minggu, 01 April 2012

5 Aksi Keterlaluan saat Demo Kenaikan BBM

Demo penolakan kenaikan BBM di akhir Maret 2012 cukup menyita perhatian di samping pro dan kontra Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Ironisnya demo penolakan kenaikan BBM yang katanya membela rakyat ini seringkali berakhir ricuh dan anarkis.
Berikut lima aksi anarkis yang di lakukan oleh para demonstran selama masa penolakan kenaikan harga BBM,

Merusak Pagar DPR
Para demonstran berhasil merobohkan pagar di depan gedung DPR. Wah, sungguh kekuatan yang massa yang harus di kagumi karena pagar sebesar itu bisa di robohkan. Tapi sayang mungkin para demonstran lupa kalau pagar tersebut di bangun dari uang rakyat. Dan tentu saja pagar tersebut membutuhkan perbaikan, biaya yang diperlukan untuk perbaikan Pagar DPR yang roboh diperkirakan mencapai RP. 5 MILYAR rupiah. Kabarnya dana perbaikan ini akan diambilkan dari APBN-P tahun 2012.


Merusak Fasilitas Umum

Pada foto di atas terlihat sejumlah pengunjuk rasa merusak pagar pembatas jalan tol dalam kota saat melakukan aksi di depan gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (30/3). Bahkan di kabarkan ada pos polisi yang di rusak saat bentrok di Salemba Kamis malam (29/3). Seandainya saja mereka sadar kalau fasilitas umum yang ada di bangun dengan uang pajak rakyat.


Memblokir Jalan
Ada yang demo? Macet pasti. Padahal jalan raya di pakai ratusan bahkan ribuan orang untuk melintas setiap harinya. Bisa di bayangkan bagaimana jadinya kalau jalan yang seharusnya anda lewati di blokir oleh para demonstran yang notabene akan bertindak agresif kalau anda mencoba menerobos kerumunan mereka, tidak percaya? Coba saja.
Sedangkan Pihak Jasamarga selaku pengelola jalan tol di kabarkan menderita kerugian sekitar 1,5 MILYAR akibat ditutupnya jalan tol selama 8 jam dengan rincian RP. 1,2 MILYAR adalah kerugian karena penutupan jalan sedangkan sisanya adalah kerugian akibat rusaknya sarana dan prasarana.


Menyiram Dengan Air Keras
Yang satu ini saya rasa sudah keterlaluan, bahkan dalam perang menggunakan bahan kimia berbahaya tidak di perbolehkan. Korban yang terkena air keras juga tidak dari pihak petugas pengamanan saja tetapi juga wartawan. Semoga kasus ini bisa di usut hingga tuntas, karena jelas tindakan dengan modus baru ini sudah di persiapkan karena tidak mungkin ada segalon air keras muncul tiba-tiba saat sedang demo. 


Vandalisme
Mahasiswa mencoret-coret tembok pagar pintu masuk Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (22/3/2012) siang. Di tembok pagar gerbang masuk sebelah kanan, mahasiswa ini juga menuliskan kata-kata bernada kasar, yaitu "SBY Goblog, Heryawan Anjing" dan "Heryawan Tolol, SBY Goblog Anjing".


Demonstrasi sejatinya memang di perbolehkan dan memang merupakan salah satu cara menyampaikan aspirasi dalam negara demokrasi. Tetapi yang saya soroti di sini adalah bagaimana cara mengungkapkan aspirasi yang malah berubah menjadi aksi anarkis yang menjurus ke arah kriminalitas, ironisnya mereka mengatas namakan mahasiswa yang seharusnya memiliki pendidikan dan pikiran luas.
Kalau sudah begini siapa sebetulnya yang rugi?

Sumber foto dan berita:
http://pontianak.tribunnews.com
http://www.antarafoto.com
http://www.radar-bogor.co.id
http://forum.vivanews.com
http://www.tribunnews.com
http://us.bandung.detik.com

Related Post



3 komentar:

Matemacinta mengatakan...

Sangat memalukan ya gan, sedih rakyat miskin melihatnya...

salam kenal dari blogger newbie. berkunjung dan berkomentar jg ya d blog ane.

Unknown mengatakan...

Berbagi Kisah, Informasi dan Foto

Tentang Indahnya INDONESIA

www.jelajah-nesia.blogspot.com

Rizky.Hafiz mengatakan...

@matemacinta
benar2 tidak mencerminkan membela rakyat kelakuan mereka

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...